Kamis, 22 Januari 2009

Jateng – Jatim Naik Red Mumun 23 - 28 Des 2008




Pas liburan akhir tahun kemarin , kami bertiga , Saya, istri saya Eliana dan Anak saya Adi Nugraha persis tanggal 23 Dec 2008 , memulai perjalanan ke Jogya – Batu , Malang. Ini kali kedua Red Mumun dibawa jalan jauh ke Jateng – Jatim.

Red Mumun , yang kami maksud adalah Suzuki Karimun classic keluaran tahun 2003 warna merah. Mobil ini sangat Fun to Drive...bener dech....
Sebelumnya saat nikahan adik istri saya di Solo tahun 2006, kami juga gunakan Red Mumun untuk menuju Kota Solo, disaat keluarga besar istri saya gunakan pesawat terbang.
Hari pertama dari rumah ke Magelang , sepanjang jalan di guyur hujan bervariasi , baik gerimis sampai lebat saat dah mau sampai di Magelang. Pada trip kali ini kami sengaja tidak melakukan pemesanan kamar hotel dimuka, karena rencananya ceritanya mau semau gwa saja , dimana kita rasa perlu nginep, yach kita berhenti lalu cari penginapan.
Berbekal peta mudik 2008 yang dikeluarkan SONORA dan juga DEPHUBDAR, pada saat waktunya makan siang atau malam, kami berusaha mencicipi masakan di rumah makan yang tercantum dalam peta tersebut, juga berdasarkan buku kuliner yang kami beli seminggu sebelum berangkat di toko buku Gramedia.
Di Magelang bermalam di Hotel Sriti (d/h City ) di dalam kota Magelang. Kamar Hotel nya bersih dan ada kolam renang juga. Anak saya sangat senang tinggal di sini walau cuma semalam.
Besok paginya kami berwisata ke Candi Borobudur dan sore harinya ke pantai Parangtritis, jogya dan bermalam di hotel Pacific , jalan Dagen dekat dengan Malioboro.
Anak saya senang sekali dapat melihat Candi Borobudur dari dekat yang selama ini hanya dilihatnya didalam buku bacaannya, dan tanpa menunggu aba aba dari saya , sudah menaiki anak tangga candi sampai ke tingkat paling tinggi.
Oh iya, spot yang terbaik untuk memperoleh view photo candi secara utuh , berada di arah Tenggara ( begitu masuk dari pintu Timur / pintu utama , menuju ke kanan, ada lapangan yang lumayan luas , yang biasanya tempat tersebut dijadikan tempat upacara Waisak Nasional setiap tahunnya)
Hotel Pacific di Jogya kecil , meski kamarnya lumayan bersih , cuma sarapan pagi yang disediakan enggak banget dech....nasi goreng sama telor gorengnya kagak enak......Mana kopinya encer , kayak kopi jagung...
Esok harinya kami lanjutkan perjalanan kami ke Batu, Malang. Dengan mengambil rute , Solo – Sragen – Ngawi – Nganjuk – Kediri – Kandangan – Pujon - Batu dapat kami lalui dengan lancar. Seperti biasa kuliner makan siang sesuai petunjuk buku yang kami bawa , kami melahap Ayam Goreng Kampung di RM. Roso Joyo. Uenak tenan , mak nyos , meminjam istilah yang sering dilontarkan presenter kuliner di Televisi.
Dalam perjalanan ke Batu , kami melewati kota Kediri , di kota ini saya mampir ke rumah temen lama saya saat di bangku kuliah di AKPINDO. Bayangin terakhir berpisah ditahun 1992, baru bisa bertemu kembali ditahun 2008 , 16 tahun lebih !!! di Kediri pula !!!! Cah Kediri ini , memang asli Kediri, namanya Heri, kami biasa menyebutnya Heri Jawir....Halo Her... Peace Men...
Heri gak banyak berubah , hanya sedikit lebih gemuk dari saat dulu di bangku kuliah. Sudah beristrikan orang Tulngagung kalao gak salah , Heri sudah memiliki 3 orang putra putri....Walhasil , sambil melepas kangen , kami ngopi dan istirahat 1 jam sebelum lanjut menuju ke Batu , Malang.
Selepas jam 6 PM , kami masuk kota Batu, kota ini terkenal berhawa sejuk , kalau gak boleh disebut dingin. Kabut tebal menyambut kami persis di perbatasan Kota Batu dan Pujon ( kota kecamatan terakhir sebelum masuk Batu ).
Sepanjang jalan dari Kandangan – Pujon , banyak ditemui pedagang durian lokal , yang konon memang terkenal uenak.. Tapi saya gak beli , secara gak gitu suka banget sama buah durian meski sebenernya doyan...
Menginap 2 malam di hotel Metrople, Batu , hotel lama , kalau gak boleh dibilang tua, tapi sudah direnovasi. Karena daerahnya memang daerah wisata seperti Puncak nya orang Jakarta , jadi harga kamar sedikit mahal, walau kondisi kamar gak bagus bagus amat. Tapi untuk makan paginya boleh dech diacungkan jempol, disajikan secara prasmanan, ehmmmm yummmy...
Paginya kami mengunjungi Kusuma Agro Wisata, Kebun Apel, Kebun Bunga , juga , jeruk dan Strowberi. Disini kami dapat memetik dan memakan langsung buah apel varites asli Batu Malang.
Siangnya kami lanjutkan ke JATIM Park , di depannya ada Gong ukuran Raksasa, yang dapat dipukul sehingga menghasilkan suara yang keras, juga halnya DUFAN kecil , Waterboom dalam skala lebih kecil dan arena bermain anak, juga Aquarium ikan air tawar, dan Kandang buaya ada didalam JATIM Park ini.
Malam harinya kami pergi ke Gunung Kawi , Kepanjen hanya untuk makan malam di depot TIARA milik Mbah nya Putri , temen les lukis anakku Adi Nugraha di Villa Nusa Indah. Hari itu tanggal 26 Dec 2008 , 2 atau 3 hari menjelang perayaan 1 SURA , dimana Kawasan Gunung Kawi akan sangat padat dipenuhi oleh mereka yang mencari berkah dari Pesanggrahan yang ada di Gunung Kawi.
Kami hanya ketemuin si Mbah , yang seminggu sebelumnya sudah kembali ke Gunung Kawi untuk membantu adikknya berjualan makanan Chinese Food. Si Embahnya Putri ini memang aseli orang Gunung Kawi.
Lucunya karena Istri ku dan juga anakku belum pernah ke rumahnya si Embah yang ada di deket rumahku., dalam perjalanan pulang anakku bilang, si Embah jauh banget yach pah, jadi kalau antar cucunya yang teman aku les lukis , dari gunung Kawi ini pah ???? Dasar anak anak , tapi jadi lucu dech...
Malam itu juga kita kembali ke Batu untuk menginap di Metropole, setelah sebelumnya maunya sich nginep di Kota Malang, tapi hotelnya pada penuh.
Besok paginya kami lanjut perjalanan ke Jogya ceritanya , juga mampir di waduk Selorejo , tapi sesampai di Kartasura selepas Solo menuju Jogya , sekitar jam setengah 7 malam dech , mobil saya gak bisa bergerak di tengah kemacetan yang sedang terjadi. Walhasil dorong ke tepi , ternyata tali kopling lepas dari dudukannya di dalam kabin yang nempel dengan pedal.
Ada seorang pengendara motor yang langsung berhenti begitu melihat kami menepi , dan menawarkan bantuan untuk memanggil teman nya yang berprofesi sebagai mekanik , tetapi 2 orang temannya yang coba dihubungi tidak berhasil dihubungi per telpon. Serta merta dia bilang agar saya tunggu sebentar dan bapak ini langsung balik arah menjemput mekanik kenalannya dengan motor. Tidak lama kemudian sudah datang dengan mekanik tsb dan mobil kami dapat berjalan kembali untuk melanjutkan perjalanan ke Jogya.

Terima kasih yang tak terhingga untuk Bapak P sebut saja begitu , karena saya sampai lupa menanyakan namanya. Beliau mengaku sebagai seorang pendeta yang sebenarnya sedang dalam perjalanan menuju rumah umatnya untuk bertugas layaknya seorang pemuka agama. Apabila kejadian mogoknya mobil / kendaraan kita di Jakarta, belum tentu orang dengan spontan mau menolong seperti halnya Pak Pendeta tersebut.
Semoga kebaikan Pak Pendeta mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan YME dan semoga kita juga dapat mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Pak Pendeta tersebut dalam menolong orang lain yang dalam kesulitan.
Sampai di Jogya , seperti sudah kami tebak , kami tidak mendapatkan kamar untuk sekedar merebahkan badan untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Walhasil saya lanjutkan perjalanan menuju arah Magelang , sesampainya di SPBU 24 jam di daerah Sleman sekitar jam 12 malam , tanpa pikir panjang saya langsung memarkirkan Red Mumun kami dan tidur didalam mobil tersebut.....
Paginya jam 4.30 , saya lanjutkan perjalanan kembali ke rumah melalui Magelang – Secang – Temanggung – Parakan – Waleri – Tegal – Cirebon - Rumah...
Wuihhh... Capek juga yach....kami sampai dirumah dengan selamat, pada sore harinya. total jarak tempuh 2140 Km...
Sampai ketemu di cerita selanjutnya..........