Selasa, 04 September 2012

TOURING singkat JOGYA - SOLO dengan Red Wagon R Wide 13-16 Jan 2011

Maaf tulisan ini baru dinaikkan , gak sempet soalnya.....Berawal dari kabar kurang mengenakkan , bahwa papa mertua akan menjalani operasi pangkal paha , sementara istri saya selaku anak tertua , tidak bisa berangkat untuk menemani saat operasi yang jatuh pada hari jumat 14 Januari 2011.

Kebetulan rekan rekan Karimun club sedang adakan baksos Merapi yang rencananya akan diadakan pada Sabtu 15 Januari 2011 di desa Cangkringan ( desa terdekat dengan bencana Merapi )

Pada Rabu tanggal 12 Januari 2011 pagi hari , sekitar 3 MM berangkat terlebih dahulu , dan Om QQ dengan “KEBETETE” nya berencana berangkat Kamis tanggal 13 Januari malam bersama Om Antono “Bandar “ Purnomo.

Diputuskan , istri dan anak saya akan berangkat ke SOLO dengan pesawat hari Sabtu 15 Januari 2011 diatas jam 12 siang, dan saya sepulangnya kerja , kamis sore berangkat ke SOLO dengan Red Wagon R Wide , agar besok jumatnya sempat menemani adik istri saya yang seorang diri akan menemani papanya di operasi yang dijadwalkan pukul 14.00 WIB.

Langsung kontak Om QQ , yang berencana berangkat dari km 19 , tol cikampek jam 20.00. Ijin merapat dan join berangkat bareng sampai Jogya. Hal ini untuk mencegah daripada jalan seorang diri , satu MM, mending jalan konvoi sama KEBETETE.

Sampai di KM 19 , rest area , Duo “beruang KC “ hahhahahahh lagi ngemil KFC....porsinya.....ckckckkck bisa buat 5 orang....wkwkkwkwk

Pukul 21.30 WIB , berangkat dari KM 19 , dengan Om QQ , sebagai driver KEBETETE dan Om Bandar sebagai Navigator selonjoran....hahahhaahhe....sementara saya pakai Red Wagon R wide hehhehehhe....

Pengalaman Touring 1 MM dan 1 ME , gak bisa dilupakan , sepanjang pantura sampai Gringsing , Jateng , sangat seru , bermodal rakom , sehingga bisa saling info kondisi lalin didepan. Bergantian kadang didepan , kadang di belakang , dimaksudkan supaya bisa saling narik , apabila salah satu yang didepan terlihat sudah agak slow, meski ada 5 x stop saya catat , baik cuma toilet stop, ngopi, dan ngemil Indomie ….hahhahahahhehheheh

Jam 5.30 duo MM dan ME , sampai di SPBU Gringsing , untuk isi ulang bensin dan istirahat 15 menit , sebelum lanjut ke Jogya via Waleri, Parakan , Temanggung , Secang , Magelang via jalan perbukitan.

Cukup surprise , setelah isi bensin didapati konsumsi BBM 1:16,2 km ( kira kira ) meski cara berkendara yang tidak bisa dibilang pelan...hehehheheh... Kondisi MM standar , kecuali Full set Header by KMK terpasang di MM saya.

KEBETETE , ganti driver , Om Bandar dibelakang stir , Om QQ jadi navigator , karena saya sendiri di MM merah , rakom di fungsikan 1 arah, saya hanya monitor. Tanjakan dan tikungan Waleri samapai Parakan , dilibas dan setiap blind curve , dilalui saya tanpa melihat kondisi lalin di depan , hanya mengandalkan info yang diberikan satu arah sama Om QQ.. (Jangan ditiru yach )


Performance MM Merah baik mesin maupun stabilitas bener bener diuji di tanjakan Waleri – Parakan , walhasil jam 8.30 kita sudah selesai sarapan di Mbok Berek deket batas kota Jogya....hehheheh

Thanks om QQ dan Om Bandar , sudah menemani saya sampai Jogya dan saya belajar banyak cara melibas tanjakan dan tikungan dari si Om berdua..





Sampai di Jogya , bergabung dengan tim JKT yang sudah lebih dulu sampai, setelah istirahat kurleb 1 jam , saya lanjut ke SOLO , mohon maaf gak bisa ikut baksos pada hari sabtunya....hehheheheh


Operasi Papa mertua berjalan lancar , lalu Sabtunya jemput istri di bandara SOLO , , Minggu paginya rencana balik pagi sekali , molor sampai jam 11 baru jalan dari SOLO. Iseng tanya om QQ via BBM , tim Baksos juga baru jalan jam 10.00 pagi.....karena “Beruang KC “ pada susah bangun dari hibernasinya.

Via Boyolali , Salatiga , Bawen , Ungaran berharap bisa bareng pulang konvoy , ternyata rombongan KC lewat Secang, Temanggung , Parakan , Waleri....hheheheh..

Mampir di Sate Pak Kempleng , Ungaran , Om Yose KC Magelang  , karena memantau di milis , dari arah semarang mampir dan kenalan sama MM Merah saya meski selama ini cuma via milis saja....Om Yose berpikir rombongan yang baksos juga via Ungaran , ternyata cuma saya saja. Tambah teman , meski beda tempat tinggal.



Rombongan KC , jalan agak santai , sehingga saya putuskan jalan duluan...jam 23.40 WIB baru sampai rumah.. Mantau milis , rombongan KC baru pada sampai Rest area Cikampek jam saat saya tiba di rumah.

Unforgettable Touring JKT – Jogya , karena baru kali ini jalan jauh sama Red Wagor R Wide sendiri , tanpa didampingi istri dan anak, sehingga bisa gas poll....hehheheheheh




Kamis, 23 April 2009

KISRUH PIL LEG ( jelek amat sich singkatannya )

Dua – tiga minggu terakhir , negeri ini di ramaikan oleh kisruh antar elit partai. Dari daftar DPT , kecurangan saat pelaksanaan , pecahnya koalisi ( untung bukan bisul ) A dan B , yang dulu akur kuuur.


Gwa gak ngerti politik, dan sampai saat ini gak mau coba ngerti politik ( boleh kan itu hak masing masing WN ) yang gwa ketemukan ribetnya pelaksanaan PIL LEG 9 April tadi dilapangan , deket rumah gwa, atau denger dari berita berita baik yang dibaca di televisi atau di tonton di dalam koran.

Wacana PIL LEG dengan mencantumkan nama CALEG ( begitu mereka menyebutnya ) pastinya sudah dibahas dalam rapat rapat yang melelahkan oleh mereka yang mengatasnamakan rakyat ( rakyat yang mana ??? ) Ada wacana supaya masyarakat tidak memilih wakil nya ??? ( wakil siapa ) seperti memilih kucing dalam karung ???

Pastinya ide ini dulu dilontarkan oleh mereka - mereka yang mengaku dirinya pantas duduk di bangku WAKIL RAKYAT, sehingga perlu mengatur ulang strategi untuk memenangkan ( bagi yang kalah di pemilu lalu ) / memenangkan kembali( bagi yang memperoleh suara cukup signifikan ) suara yang diperoleh dalam PIL LEG tahun 2004.
Jadilah kertas suara PIL LEG kita yang lalu sebesar harian Nasional yang terbit di Jakarta dengan seabrek nama yang tadinya agar supaya kita tidak sekedar memilih kucing dalam karung seperti pemilu pemilu sebelumnya ( katanya lho ).
Ujung ujungnya masyarakat Indonesia, kalau boleh jujur, yang berpendidikan cukup dan peduli dengan curat marutnya politik di Indonesia, berada di kawasan perkotaan dan sebagian kecil di daerah daerah terpencil, jumlahnya tidak lebih dari 50 % dari seluruh jumlah penduduk.


Sementara 50 % atau lebih mungkin ( Gwa gak survey sich ) masih harus berkutat dengan takjubnya mendapati kertas suara yang sedemikian besar dan membingungkan. Ujung ujungnya , akhirnya KPU pastinya sudah dipayungi hukum / UU yang dibuat oleh para wakil rakyat terhormat , mensosialisasikan bahwasanya , apabila masyarakat bingung dalam mencontreng daftar nama CALEG yang di jagoi ??? , diperbolehkan hanya mencontreng lambang / gambar partainya saja. ???


Apa bedanya dengan PIL LEG 2004 kalau sah boleh, pilih lambang / gambar partai iso nama CALEG ?????


Banyaknya partai baru timbul menjelang PIL PIL 2009, disinyalir hanya ingin memanfaatkan dana hibah yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk masing masing partai peserta pemilu. Dana yang dikeluarkan untuk membentuk seluruh pengurus baru dari tingkat propinsi sampai Kecamatan agar dapat diperbolehkan ikut PIL PIL 2009 jauh lebih kecil daripada dana yang diterima oleh partai dari kucuran Pemerintah.


Untung kan saya... mendirikan partai baru, terbukti tidak semua DAPIL di berbagai propinsi , bahkan akhirnya partai partai tersebut tidak ikut dalam PIL LEG yang lalu. Yang memang karena gak ada pengurus / orangnya secara de facto !!!!


Bagi rakyat , yang penting , negara dapat memenuhi kebutuhan sandang , pangan , papan , hidup tentram sesama warga negara dengan mengesampingkan SARA.


Tingkat keikutsertaan masyarakat dalam PIL LEG lalu disinyalir sangat rendah, wong masyarakat lebih senang menghabiskan libur panjang dengan bepergian keluar kota / luar negri.
Gwa gak milih / nyontreng karena nama gwa gak tercantum di DPT ( saat gwa melongok ke TPS dekat rumah gwa ) , tapi tenang sodara , gwa dach daftar ulang ke KPPS supaya nama gwa ikut. dalam PIL PRES nanti..



Kisruh PIL LEG jangan sampai mengorbankan rakyat banyak , rakyat sudah cukup susah hanya dengan hidup sedikit diatas garis kemiskinan dan sebagian besar malah hidup dibawah garis kemiskinan.

Ini cuma sekedar ungkapan hati.... PISS sodara , Piece sodara , Peace sodara.......

Rabu, 25 Februari 2009

KITA SEBUT APA YACH FENOMENA INI ??


Tulisan ini diawali , dari kehidupan temen gwa dan istrinya temen gwa dapati sehari- hari, ada salah satu orang tua murid di sekolah anaknya, selalu bersikap demikian selama bertahun tahun.

Secara materi si ibu sebut saja Ibu XX tidaklah dapat disebut kekurangan, dalam pergaulan sesama ibu - ibu orang tua murid, apabila makan bersama selalu menunggu salah satu temannya yang kebetulan cukup kaya dan royal dalam mentraktir yang lain , tanpa ada sedikit berbasa basi untuk menawarkan patungan seperti yang seharusnya.



Bila bepergian makan berdua dengan salah satu temannya selalu mengatakan ,” Ech bayarin gwa yach , dompet gwa ketinggalan lah, gak bawa uanglah dlsb “
Intinya ingin selalu dalam posisi menerima pemberian dari orang lain, tanpa ada timbal balik dalam bersosialisasi.


Setiap bulan sekolah tersebut mengadakan acara ulang tahun bersama , dimana tersedia kue ulang tahun dan bingkisan Hut buat anak murid. Ibu XX selalu mengajak anak pertamanya yang sudah sekolah di tempat lain dan tanpa tedeng aling aling , meminta jatah kue dan bingkisan untuk anak pertamanya. Glek ????


Biasanya HUT bersama dilakukan hari sabtu , walaupun dari senin sampai jumat anaknya sakit tidak masuk sekolah, herannya sabtunya bisa masuk untuk datang hadiri HUT sekolah. Waktu Hut bersama diadakan hari rabu pun , senin dan selasa anaknya tidak masuk karena sakit, si Ibu XX datang pada hari Rabu hanya untuk mengambil kue dan bingkisan buat anaknya lalu langsung pulang lagi , meski sang anak tidak ikut datang ke sekolah. Glek lagi....


Saya jadi teringat pernah dengar salah satu kisah bijak, mengenai orang yang tamak dalam kehidupan, alkisah pada saat mau dilahirkan ke dunia, sebut saja YYY ditanya oleh petugas akhirat sesaat sebelum dilahirkan ke dunia, apabila ada pilihan dalam hidup, apakah kamu mau memilih dalam posisi selalu MENERIMA ?? atau dalam posisi selalu MEMBERI ???


YYY berpikir saking tamaknya mending saya selalu menerima ketimbang harus selalu memberi apa yang menjadi milik kita. Dengan cepat YYY menjawab saya mau dalam posisi selalu MENERIMA... sementara orang kedua sebut saja XXX , memilih dalam posisi MEMBERI....


Alkisah terlahir kedunia sebagai PENGEMIS sampai akhir hayatnya dan si XXX menjadi HARTAWAN yang mulia selama hidupnya


The choice is yours.............

Jumat, 20 Februari 2009

HOME COMING SMANSASI 89 , 08 Feb 2009
















Hampir 2 minggu lewat dari tanggal 8 Februari 2009 , hari dimana segenap exs murid SMAN 1 Bekasi Alumni 1989, berkumpul lagi setelah berpisah / lulus dari SMAN 1 Bekasi tercinta.

Thanks berat buat temans panitia Reuni dan koordinator masing masing kelas , dalam usahanya mengumpulkan kita kita meski sudah tinggal tersebar entah dimana. Buku Tinta yang diterbitkan tahun 1989 , saat sebelum lulus jadi satu satunya referensi kita semua buat mencari teman yang tali silahturmi nya nyaris putus karena waktu.

Banyak cerita lucu yang seakan terlintas balik saat kita bertemu pada reuni tersebut, semua cerita kenakalan khas remaja SMA , juga kisah roman cinta monyet ala remaja...ihik...ihik..
Si Awink sampe rela motong rambutnya seperti saat dulu di SMA supaya katanya , begitu temen temen lihat , mereka bisa langsung mengenal si Awink. Boleh juga triknya...... Cara yang kurang lebih sama juga gwa terapin dengan narsis – narsisan di millist khusus alumni SMAN 1 Bekasi yang baru dibuat hampir berbarengan dengan ide ngumpulin temans seangkatan dalam satu acara Reuni

Banyak temen yang mungkin kita lupa nama gwa meski inget tampangnya , mengenali gwa ...nich pasti si Karna nich yang sering narsis di Millist....he...he... berhasil juga....secara waktu SMA gwa bukan termasuk celebriti....he...he....

Di millist ada yang nulis , katanya sampe muter otak tujuh kali juga belum inget nama temennya sekelas dulu, si NN yang gak dikenalinya itu gak mau nyebut nama, biar aja katanya biar elu inget sendiri.....walhasil sampe reuni bubar gak inget juga tuch anak , nama temennya...ihik...ihik
Saat ngobrol , salah satu temen kita bahkan ada yang nyeletuk, “ Gila , kemana aja gwa selama ini “ , secara ngeliat temen sekelasnya setelah 20 tahun , baru nyadar tuch anak yang dimaksud masih cantik aja, bahkan lebih cantik dari dulu waktu di SMA katanya....... he...he...

Ada yang gak ngenalin KM nya , ( Ketua Murid . Red ), bahkan lupa dulu di kelas brapa yach saya.....??? tuiiiiingggg...


Ada yang pengen cupika cupiki temennya , tapi gak jadi secara si teman ybs ngajak istri saat reuni......capeee dechhh...

Ajang reuni sah sah juga dijadikan curhat antar teman , secara setelah berpisah 20 tahun , ada yang sudah berkeluarga dengan segala problema rumah tangganya, masalah anaknya lha , pasangan hidupnyanya lah dan ada juga yang masih mencari soulmate yang cocok buat pendamping hidup....
Biarlah itu jadi bagian dari kehidupan kita , meski gak semua rencana / mimpi yang sudah kita buat dapat berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan / mimpikan, mari selesaikan KARMA kehidupan kita dengan sungguh sungguh , tentunya sesuai dengan ajaran kebenaran yang hakiki....
Wah gak habis 3 halaman nch nulis ini , mending simak aja komentar – komentar temen dan foto foto yang udah di posting di blog SMANsasi89
http://smansasi89.blogspot.com/
Semoga Reuni ini menjadi awal silahturahmi kita dan juga menjadi batu loncatan untuk memulai cita cita mulai awal ngumpulin temen , membantu sesama yang dalam kesulitan, karena bukan cuma kisah sukses sebagian temans, tetapi juga ada kisah yang menyedihkan / kurang beruntungnya dalam kehidupan setelah 20 tahun berpisah dari SMA N 1 Bekasi tercinta....

Udah ach capek nulisnya.......enjoy reading......
“”Semoga. Hidup kita bahagia.... semoga hidup kita sejahtera...”” Fals...

Selasa, 10 Februari 2009

Perayaan / Peringatan Tahun Baru Imlek yang baru saja lewat


Kemarin tanggal 09 Februari tahun 2009 adalah bertepatan dengan hari perayaan CAP GO MEH , akhir dari perayaan Tahun baru Imlek yang jatuh pada tanggal 26 Januari 2009 lalu.

Masa peringatan Tahun Baru sudah berakhir , tinggal gimana ke depannya kita mengisi tahun yang baru dengan kegiatan kegiatan positif dan berbuat lebih untuk kesejahteraan bukan hanya umat manusia belaka , tetapi juga untuk semua Makhluk.

Dulu , pada masa pemerintahan ORBA , dimana sempat dilarang perayaan Tahun Baru Imlek oleh keturunan Tionghoa di Indonesia , keluarga besar orangtua kami tetap merayakan hadirnya Tahun Baru Imlek menurut versi kami.

Sepanjang hidup saya , perayaan Tahun Baru Imlek di keluarga besar kami diperingati dengan sejumlah ritual keagamaan, melaksanakan puja bakti kehadapan Tuhan YME , Para Buddha , suci muliawan di vihara / klenteng terdekat, dan disertai dengan PAY KUI ( setidaknya demikian lafalnya, mungkin penulisannya tidak tepat ), yaitu sembah sujud / semacam sungkeman , terhadap orang tua kita yang masih hidup ( bila orangtua masih hidup )

Puja Bakti yang kita lakukan , tidak lain adalah ucapan syukur kita terhadap berkah yang kita peroleh ditahun yang lewat , sambil tentunya memohon agar dapat diberikan kesehatan , kesejahteraan di tahun yang akan datang , sehingga kita dapat lebih banyak punya kesempatan untuk berbuat baik untuk semua makhluk., melakukan amal ibadah sesuai ajaran kebenaran yang kita yakini masing masing.

Sementara PAY KUI , dimaksudkan agar kita selalu ingat akan budi baik / jasa kedua orang tua yang telah melahirkan dan merawat hingga seusia kita ini.

Saya sangat sedih saat ada kerabat dekat saya , yang mungkin karena sudah merasa hidup di jaman modern , jaman kemajuan , berpendidikan tinggi, kebarat - baratan sehingga merasa cukup dengan mengirimkan uang Ang Pao melalui transfer ke Bank milik orang tua dan saudara saudara lainnya, tanpa merasa perlu hadir meski sekali dalam setahun untuk bersujud dan berkumpul bersama keluarga besar , terutama orang tua kandung sendiri.

Padahal masih tinggal di pulau yang sama, kurang dari setengah hari perjalanan darat dan beberapa bulan yang lewat , baru saja melakukan perjalanan liburan ke luar negri....

Pada saat yang sama , tanpa bermaksud me – marjinal – kan golongan masyarakat yang berpenghasilan pas – pasan , rekan sekerja saya yang kebetulan juga merayakan IMLEK , merasa perlu untuk pulang menemui orang tuanya di sebrang pulau, meski untuk itu yang bersangkutan sudah harus berhemat untuk menabung ongkos pulang sejak awal tahun 2008 !!!

Pembaca blog saya , semoga kita , anda dan saya bisa mengambil hikmah dari tulisan diatas , dan saya yakin pembaca blog saya yang budiman bukanlah orang yang saya maksud.....

Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia........

Kamis, 22 Januari 2009

Jateng – Jatim Naik Red Mumun 23 - 28 Des 2008




Pas liburan akhir tahun kemarin , kami bertiga , Saya, istri saya Eliana dan Anak saya Adi Nugraha persis tanggal 23 Dec 2008 , memulai perjalanan ke Jogya – Batu , Malang. Ini kali kedua Red Mumun dibawa jalan jauh ke Jateng – Jatim.

Red Mumun , yang kami maksud adalah Suzuki Karimun classic keluaran tahun 2003 warna merah. Mobil ini sangat Fun to Drive...bener dech....
Sebelumnya saat nikahan adik istri saya di Solo tahun 2006, kami juga gunakan Red Mumun untuk menuju Kota Solo, disaat keluarga besar istri saya gunakan pesawat terbang.
Hari pertama dari rumah ke Magelang , sepanjang jalan di guyur hujan bervariasi , baik gerimis sampai lebat saat dah mau sampai di Magelang. Pada trip kali ini kami sengaja tidak melakukan pemesanan kamar hotel dimuka, karena rencananya ceritanya mau semau gwa saja , dimana kita rasa perlu nginep, yach kita berhenti lalu cari penginapan.
Berbekal peta mudik 2008 yang dikeluarkan SONORA dan juga DEPHUBDAR, pada saat waktunya makan siang atau malam, kami berusaha mencicipi masakan di rumah makan yang tercantum dalam peta tersebut, juga berdasarkan buku kuliner yang kami beli seminggu sebelum berangkat di toko buku Gramedia.
Di Magelang bermalam di Hotel Sriti (d/h City ) di dalam kota Magelang. Kamar Hotel nya bersih dan ada kolam renang juga. Anak saya sangat senang tinggal di sini walau cuma semalam.
Besok paginya kami berwisata ke Candi Borobudur dan sore harinya ke pantai Parangtritis, jogya dan bermalam di hotel Pacific , jalan Dagen dekat dengan Malioboro.
Anak saya senang sekali dapat melihat Candi Borobudur dari dekat yang selama ini hanya dilihatnya didalam buku bacaannya, dan tanpa menunggu aba aba dari saya , sudah menaiki anak tangga candi sampai ke tingkat paling tinggi.
Oh iya, spot yang terbaik untuk memperoleh view photo candi secara utuh , berada di arah Tenggara ( begitu masuk dari pintu Timur / pintu utama , menuju ke kanan, ada lapangan yang lumayan luas , yang biasanya tempat tersebut dijadikan tempat upacara Waisak Nasional setiap tahunnya)
Hotel Pacific di Jogya kecil , meski kamarnya lumayan bersih , cuma sarapan pagi yang disediakan enggak banget dech....nasi goreng sama telor gorengnya kagak enak......Mana kopinya encer , kayak kopi jagung...
Esok harinya kami lanjutkan perjalanan kami ke Batu, Malang. Dengan mengambil rute , Solo – Sragen – Ngawi – Nganjuk – Kediri – Kandangan – Pujon - Batu dapat kami lalui dengan lancar. Seperti biasa kuliner makan siang sesuai petunjuk buku yang kami bawa , kami melahap Ayam Goreng Kampung di RM. Roso Joyo. Uenak tenan , mak nyos , meminjam istilah yang sering dilontarkan presenter kuliner di Televisi.
Dalam perjalanan ke Batu , kami melewati kota Kediri , di kota ini saya mampir ke rumah temen lama saya saat di bangku kuliah di AKPINDO. Bayangin terakhir berpisah ditahun 1992, baru bisa bertemu kembali ditahun 2008 , 16 tahun lebih !!! di Kediri pula !!!! Cah Kediri ini , memang asli Kediri, namanya Heri, kami biasa menyebutnya Heri Jawir....Halo Her... Peace Men...
Heri gak banyak berubah , hanya sedikit lebih gemuk dari saat dulu di bangku kuliah. Sudah beristrikan orang Tulngagung kalao gak salah , Heri sudah memiliki 3 orang putra putri....Walhasil , sambil melepas kangen , kami ngopi dan istirahat 1 jam sebelum lanjut menuju ke Batu , Malang.
Selepas jam 6 PM , kami masuk kota Batu, kota ini terkenal berhawa sejuk , kalau gak boleh disebut dingin. Kabut tebal menyambut kami persis di perbatasan Kota Batu dan Pujon ( kota kecamatan terakhir sebelum masuk Batu ).
Sepanjang jalan dari Kandangan – Pujon , banyak ditemui pedagang durian lokal , yang konon memang terkenal uenak.. Tapi saya gak beli , secara gak gitu suka banget sama buah durian meski sebenernya doyan...
Menginap 2 malam di hotel Metrople, Batu , hotel lama , kalau gak boleh dibilang tua, tapi sudah direnovasi. Karena daerahnya memang daerah wisata seperti Puncak nya orang Jakarta , jadi harga kamar sedikit mahal, walau kondisi kamar gak bagus bagus amat. Tapi untuk makan paginya boleh dech diacungkan jempol, disajikan secara prasmanan, ehmmmm yummmy...
Paginya kami mengunjungi Kusuma Agro Wisata, Kebun Apel, Kebun Bunga , juga , jeruk dan Strowberi. Disini kami dapat memetik dan memakan langsung buah apel varites asli Batu Malang.
Siangnya kami lanjutkan ke JATIM Park , di depannya ada Gong ukuran Raksasa, yang dapat dipukul sehingga menghasilkan suara yang keras, juga halnya DUFAN kecil , Waterboom dalam skala lebih kecil dan arena bermain anak, juga Aquarium ikan air tawar, dan Kandang buaya ada didalam JATIM Park ini.
Malam harinya kami pergi ke Gunung Kawi , Kepanjen hanya untuk makan malam di depot TIARA milik Mbah nya Putri , temen les lukis anakku Adi Nugraha di Villa Nusa Indah. Hari itu tanggal 26 Dec 2008 , 2 atau 3 hari menjelang perayaan 1 SURA , dimana Kawasan Gunung Kawi akan sangat padat dipenuhi oleh mereka yang mencari berkah dari Pesanggrahan yang ada di Gunung Kawi.
Kami hanya ketemuin si Mbah , yang seminggu sebelumnya sudah kembali ke Gunung Kawi untuk membantu adikknya berjualan makanan Chinese Food. Si Embahnya Putri ini memang aseli orang Gunung Kawi.
Lucunya karena Istri ku dan juga anakku belum pernah ke rumahnya si Embah yang ada di deket rumahku., dalam perjalanan pulang anakku bilang, si Embah jauh banget yach pah, jadi kalau antar cucunya yang teman aku les lukis , dari gunung Kawi ini pah ???? Dasar anak anak , tapi jadi lucu dech...
Malam itu juga kita kembali ke Batu untuk menginap di Metropole, setelah sebelumnya maunya sich nginep di Kota Malang, tapi hotelnya pada penuh.
Besok paginya kami lanjut perjalanan ke Jogya ceritanya , juga mampir di waduk Selorejo , tapi sesampai di Kartasura selepas Solo menuju Jogya , sekitar jam setengah 7 malam dech , mobil saya gak bisa bergerak di tengah kemacetan yang sedang terjadi. Walhasil dorong ke tepi , ternyata tali kopling lepas dari dudukannya di dalam kabin yang nempel dengan pedal.
Ada seorang pengendara motor yang langsung berhenti begitu melihat kami menepi , dan menawarkan bantuan untuk memanggil teman nya yang berprofesi sebagai mekanik , tetapi 2 orang temannya yang coba dihubungi tidak berhasil dihubungi per telpon. Serta merta dia bilang agar saya tunggu sebentar dan bapak ini langsung balik arah menjemput mekanik kenalannya dengan motor. Tidak lama kemudian sudah datang dengan mekanik tsb dan mobil kami dapat berjalan kembali untuk melanjutkan perjalanan ke Jogya.

Terima kasih yang tak terhingga untuk Bapak P sebut saja begitu , karena saya sampai lupa menanyakan namanya. Beliau mengaku sebagai seorang pendeta yang sebenarnya sedang dalam perjalanan menuju rumah umatnya untuk bertugas layaknya seorang pemuka agama. Apabila kejadian mogoknya mobil / kendaraan kita di Jakarta, belum tentu orang dengan spontan mau menolong seperti halnya Pak Pendeta tersebut.
Semoga kebaikan Pak Pendeta mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan YME dan semoga kita juga dapat mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Pak Pendeta tersebut dalam menolong orang lain yang dalam kesulitan.
Sampai di Jogya , seperti sudah kami tebak , kami tidak mendapatkan kamar untuk sekedar merebahkan badan untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Walhasil saya lanjutkan perjalanan menuju arah Magelang , sesampainya di SPBU 24 jam di daerah Sleman sekitar jam 12 malam , tanpa pikir panjang saya langsung memarkirkan Red Mumun kami dan tidur didalam mobil tersebut.....
Paginya jam 4.30 , saya lanjutkan perjalanan kembali ke rumah melalui Magelang – Secang – Temanggung – Parakan – Waleri – Tegal – Cirebon - Rumah...
Wuihhh... Capek juga yach....kami sampai dirumah dengan selamat, pada sore harinya. total jarak tempuh 2140 Km...
Sampai ketemu di cerita selanjutnya..........

Kamis, 18 Desember 2008

NONBAR Mas TUKUL / Bukan Empat Mata di Trans 7

Courtesy photo by : Om Tjoen / KC

HIKS..... awal tulisan ini gwa bilang HIKS , abis semalam Rabu tanggal 17 Dec 2008 gwa dan sekitar 23 orang temen gwa dari KARIMUN CLUB ( KC) , iseng iseng nonton acaranya Mas TUKUL , di studio TRANS 7 siaran langsung.

Sebenernya bukan iseng iseng , tapi kata Om Unggul , salah satu pentolan KC , kita dach request dari setahun lalu. Thanks buat mas Budhisatata , salah satu karimuners yang bekerja di TRANS 7, berkat ybs , kita bisa ikutan nonton acara tsb langsung di studio TRANS 7

Dari beliau juga kita tahu bahwa, acara Bukan Empat Mata tsb , dalam satu minggu dari Senin s/d Jumat , 3 hari diantaranya disiarkan langsung dan yang dua hari sisanya berupa rekaman.
KARIMUNERS, begitu kita menyebut diri kita di KC sempat bingung secara kemarin sore dari jam 4 sampai jam 6, seantero Jakarta diguyur hujan guede merata . Walhasil bisa ditebak , jalan menuju TRANS 7 di bilangan Tandean , Mampang, Jakarta Selatan , PAMER alias Padat Merayap dari segala arah.

Jam 7.30 PM kita diharuskan sudah hadir di studio untuk briefing. Dari total rencana 35 KARIMUNERS , cuma 21 Mumun yang hadir dengan total 24 orang ( secara ada yang ajak spouse juga ) Dari KC Bogor juga hadir dengan 4 Mumun dan satu lagi nyasar sampai ke SLIPI...HIKS lagi...

Mas Tukul Arwana , menurut gwa memang seorang pebanyol sejati. saat sedang break iklan distudio , ybs tetap ngebanyol lucu beneran supaya penonton di studio gak jenuh. Salut buat crew TRANS 7 , yang gwa lihat sigap dan cekatan dalam membuat acara tsb menjadi kemasan yang baik dan enak dilihat.
Yang bikin surprise kita ( Kita elu aja kali, gwa enggak ..) mereka umumnya masih sangat muda muda , dan profesional ....cieeeee.

Dari semua itu , sebenernya , ngumpulnya KARIMUNERS dalam suatu acara / event ngelebihin asyiknya nonton bareng acara Bukan Empat Mata itu sendiri. Walau sering ngobrol di millist karimun , kesempatan kopi darat bener bener dimanfaatkan dengan baik oleh para KARIMUNERS buat membahas problema atau serba serbi miara MUMUN ( sebutan sayang KARIMUNERS buat si imut kotak)

Balik ke acara Bukan Empat Mata , selain dari Karimun Club , semalam audiensnya dari SMA Patriot Bekasi dan juga rombongan ibu ibu senam dari Karawang,..... (where is it ???? Is it on GPS ??? ))) he..he...becanda denk..!!!

Bayangkan coba , floor director TRANS 7 yang membuat komando kapan kita musti teriak woooo, atau ikut ngomong kembali ke LAPTOP dlsb , minta kita para KARIMUNERS supaya gak kalah sama teriakan anak SMA Patriot. Rentang usia KARIMUNERS dari 20 tahun s/d 54 tahun..cuy...sementara anak anak SMA 15 – 18 tahun....HIKS lagi ach...

Anak Gwa si Adi Nugraha , kecewa berat , soalnya muka gwa , cuma kliatan sekilas , padahal gwa dah minta ijin pulang malam dan jelasin kalau mau ikut tuch acara dan minta dia nonton / lihat bapaknya di Tipi...
Segitu dulu dech nulisnya..... mohon maaf , kalau bahasanya gak gunakan bahasa sesuai EYD....